Sabtu, 17 Oktober 2020
Kisah Hikmah Islami Mengharap Keuntungan Yang Lebih Besar
Kisah Hikmah Islami Mengharap Keuntungan Yang Lebih Besar Seorang ulama dan guru yang saleh, mengisi sebagian waktunya dengan bekerja sebagai pedagang. Suatu ketika ia membeli madu seharga 30.000 dirham untuk mengisi persediaan barang dagangannya yang telah menipis. Keesokan harinya ternyata harga madu meningkat drastis hingga dua kali lipatnya. Sang penjual jadi menyesal telah melepaskan (menjual) pada hari sebelumnya itu. Tetapi penyesalan selalu datang terlambat, mana mungkin untuk membatalkan sedangkan uangnya telah ia terima, dan barang-barangnya telah dibawa oleh sang pembeli, guru yang saleh itu. Sedih dan penyesalan itu begitu menggelayuti pikirannya, sehingga mengundang perhatian teman-temannya. Setelah mengetahui permasalahannya, salah seorang temannya yang sangat mengenal akhlak guru yang saleh, sang pembeli madu itu, berkata, “Besok pagi, datanglah shalat subuh bersama guru yang saleh, pembeli madumu itu, dengan membawa uang 30.000 dirham. Setelah beliau selesai shalat dan berdoa, mendekatlah dan berkata : Saya menyesal telah menjual maduku itu pada tuan!! Itu saja, jangan ditambah dan dikurangi, insyallah engkau tidak akan mengalami kerugian sedikitpun!!” Ia menuruti saran temannya. Usai shalat dan berdoa, ia segera menghadap pada sang guru dan berkata, “Wahai Tuan Guru, saya menyesal telah menjual maduku itu pada tuan!!” Guru yang saleh itu memandangnya sesaat dan berkata kepada pembantu/pegawainya, “Bangunlah, dan kembalikan madu yang kita beli itu kepada orang ini!!” Sang Penjual sangat gembira dan mengembalikan uang 30.000 dirham yang telah diterimanya itu. Salah seorang jamaah yang hadir ada yang berkata, “Wahai Tuan Guru, sejak kemarin harga madu telah meningkat dua kali lipatnya, mengapa hanya dikembalikan begitu saja??” Sang Guru berkata, “Mengapa tidak?? Sungguh aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda : Barang siapa mau membatalkan pembeliannya kepada orang yang menyesal dalam penjualannya, maka Allah akan memaafkan dosa-dosanya pada hari kiamat kelak. Tidakkah sepantasnya aku membeli maafnya Allah atas dosa-dosaku dengan (calon keuntunganku) 30.000 dirham, sedang sedikitpun aku tidak dirugikan??”
Niat Puasa Ramadhan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هٰذِهِ السَّنَةِ ِ فَرْضًا ِلِلّٰهِ تَعَالٰى * Nawaitu shouma ghodin 'an-adā-...
-
ninonurmadi .com, Allah SWT , Muhammad ﷺ , Nino Nurmadi , S.Kom Ummu Sulaim Ummu Sulaim, nama aslinya Rumaisha binti Milhan telah memel...
-
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هٰذِهِ السَّنَةِ ِ فَرْضًا ِلِلّٰهِ تَعَالٰى * Nawaitu shouma ghodin 'an-adā-...
-
أُصَلِّيْ سُنَّةً لِّعِيْدِ اْلاَضْحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ( اَدَاءً / اَدَاءً مَأْمُوْمًا / اَدَاءً اِمَامًا ) لِلّٰهِ ت...